SERANG – Kemiskinan merupakan salah satu dari sekian masalah yang harus segera dituntaskan. Setiap daerah dan tentu saja terus berupaya, kerja keras, berikhtiar untuk mengatasi masalah tersebut. Karena, masalah ini sangat strategis dalam pembangunan. Sebab, dengan semakin teratasinya masalah tersebut maka secara tidak langsung akan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Provinsi Banten yang berlokasi di ujung barat Pulau Jawa juga sangat konsen dalam menangani masalah kemiskinan dan pengangguran. Dalam hal penanganan masalah kemiskinan misalnya, Pemprov Banten bahkan terus melakukan penanganan melalui lintas sektor. Sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur menjadi konsen Pemprov Banten. Sebab, ketiga sektor tersebut memiliki andil cukup besar dalam menangani masalah kemiskinan. Dengan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan maka secara otomatis dapat mengurangi beban hidup masyarakat.
Dengan berobat gratis misalnya, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan akan sangat terbantu. Biaya yang seharus digunakan untuk kesehatan, akhirnya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bahkan untuk berusaha.
Begitupun sektor pendidikan, infrastruktur, sosial dan kesejahteraan rakyat berperan penting dalam mengurangi masalah kemiskinan. Begitupun bidang investasi, UMKM, koperasi dan bidang lainnya sangat berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan di Banten.
Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan Pemprov Banten terus mendorong berbagai sektor untuk bersama-sama menangani masalah kemiskinan, baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu sektor yang terus didorong Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar adalah sektor investasi. Sejak dilantik menjadi Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para investor. Penjabat Gubernur Banten memiliki dua hal yang akan dilakukan, yaitu bagaimanan mempertahankan dan membina investor yang sudah ada dan terus mengundang investor baru untuk menanamkan modalnya di Banten.
Dengan kehadiran atau pengembangan investasi tentu akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Masyarakat yang semula menganggur bisa berkesempatan memeroleh pekerjaan. Sedangkan, masyarakat lainnya bisa memanfaatkan kehadiran investasi dengan berusaha.
Melalui kerja kolektif dan kolaborasi dengan sejumlah pihak, akhirnya upaya penanganan kemiskinan secara bertahap mulai membuahkan hasil, yaitu penurunan angka kemiskinan. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 814,02 ribu orang. Turun 38,26 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 53,21 ribu orang terhadap Maret 2021. Persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada Maret 2022 sebesar 6,16 persen. Turun 0,34 poin persen terhadap September 2021 dan juga menurun 0,50 poin persen terhadap Maret 2021.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan penurunan persentase penduduk miskin di Provinsi Banten merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh semua pihak. Diharapkan, ke depannya persentase penduduk miskin di Provinsi Banten dapat terus ditekan. “Angka kemiskinan ada pergerakan penurunan sedikit demi sedikit, nah ini mulai adanya hasil jawaban dari apa-apa yang menjadi ikhtiar kita bersama yang mudah-mudahan ini kita bisa tekan terus,” ungkap Al Muktabar, Selasa (19/7/2022) menanggapi Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nomor : 35/07/36/Th. XVI, 15 Juli 2022 yang menunjukkan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Provinsi Banten.
Al Muktabar mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mendorong para pelaku industri untuk dapat meningkatkan aktivitasnya. Salah satunya dengan memberikan fasilitas kemudahan dalam berusaha sesuai dengan peraturan yang ada. “Sehingga rangkaian itu akan menjadi nilai tambah mereka (pelaku industri, red). Maka cakupan tenaga kerja yang bisa diserap akan lebih meningkat. Kita mendorong betul bagaimana mereka mengupayakan lapangan kerja dan terserapnya tenaga kerja itu. Membuat tenaga kerja punya akses untuk bekerja,” katanya.
Menurutnya, menjaga kawasan industri sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pihaknya juga selalu terbuka bila ada investasi yang masuk. Dengan hal tersebut, diharapkan perekonomian masyarakat dapat terus meningkat. “Jadi kalau semua orang sudah mendapatkan kesempatan bekerja, akan ada pertumbuhan ekonomi di sana,” imbuhnya.
Selain itu, Al Muktabar juga menyampaikan saat ini sektor ekonomi kreatif (Ekraf) sedang berkembang dengan baik. Digitalisasi menjadi salah satu penunjang dari perkembangan Ekraf untuk memperluas akses pemasaran produk tersebut. “Memang sudah menjadi keharusan saat ini partnership antara ekonomi kreatif dengan digitalisasi. Industri sudah mengarah ke sana. Ada industri kreatif dan industri digital. Paduan semua itu akan menjadi sumber daya yang luar biasa dalam kegiatan pembangunan,” jelasnya.
Al Muktabar juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan perkembangan digitalisasi. Memadukannya dengan kreativitas sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Pada dasarnya, kemiskinan berbasis rumah tangga atau individu. Oleh karenanya, pergerakan dari semua pihak secara bersama-sama termasuk masyarakat, akan sangat membantu menyelesaikan problem bersama kita,” katanya. (Adv – Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Banten)