Rabu, Oktober 16, 2024
BerandaBANTENKABUPATEN PANDEGLANG1.390 Anak di Pandeglang Mengalami Gizi Buruk

1.390 Anak di Pandeglang Mengalami Gizi Buruk

PANDEGLANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat sebanyak 1.390 anak di Pandeglang mengalami gizi buruk. Jumlah ini berdasarkan data rekap status gizi balita atau anak pada Februari 2022.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Herman, mengatakan angka tersebut bisa berubah berdasarkan data kiriman dari puskesmas di Pandeglang.

“Data ini berubah dengan progres inputan puskesmasnya. Iya (1.390 gizi buruk),” kata Encep, kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Berdasarkan data tersebut, terlihat sasaran balita 0-59 bulan di bulan Februari 2022. Rekap sasaran sebanyak 107.695 anak di tiap-tiap puskesmas dengan sasaran timbang dan ukur anak sebanyak 61.372.

Data tersebut menunjukkan penderita gizi buruk terbanyak berada di wilayah Jiput dengan angka 143 anak dan untuk gizi kurang sebanyak 252 anak. Terbanyak selanjutnya di wilayah Saketi dengan angka 137 anak mengalami gizi buruk, gizi kurang sebanyak 107 anak, dan normal 383 anak.

Dilihat secara keseluruhan di tiap wilayah yang tercatat di 36 puskesmas se-Kabupaten Pandeglang, total 1.390 anak di Pandeglang mengalami gizi buruk, 3.708 gizi kurang, dan 49.717 masuk kategori normal.

Encep mengungkapkan penderita gizi buruk di Pandeglang disebabkan penyakit yang menular dari orang tua ke anak. Menurutnya, prevalensi paru jadi penyebab tingginya angka gizi buruk.

“Karena prevalensi paru di Pandeglang lumayan banyak, sehingga balita tertular dari orang tua. Tertular, bukan keturunan dari orang tua yang menderita pigi paru, sehingga dia (anak) menderita pneumonia berat,” katanya.

Encep mengaku terus berupaya menekan angka gizi buruk. Dia mengaku saat ini penderita gizi buruk masih terus dipantau oleh Dinas kesehatan.

“Penanganannya ada, kita punya data dan itu dipantau oleh pihak Puskesmas ada SOP penanganan pelaksanaan gizi buruk. Jadi, kalau ketemu gizi buruk dirujuk ke puskesmas, nanti di puskesmas diperiksa karena penyakit apa gizi buruknya,” katanya.

“Sambil diberikan PMT (pemberian makanan tambahan), kemudian diobati sakitnya, kemudian kalau gizi buruk berat itu dirujuk ke rumah sakit ditangani oleh dokter spesialis,” lanjutnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular