SERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Banten mengalami penurunan. Hasil ini berdasarkan indeks pembangunan manusia (IPM) dan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Provinsi Banten tahun 2021 angkanya melampaui angka rata-rata nasional.
Dia menyampaikannya dalam Rapat paripurna DPRD Banten di Gedung DPRD Banten, Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (11/3/2022).
“Pembangunan manusia di Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang dilihat dari peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM),” kata Andika dikutip dari web resmi Pemprov Banten.
Menurut dia, pencapaian IPM sebesar 72,72 poin atau meningkat 0,27 poin dari tahun sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan IPM nasional yang mencapai 72.29 poin.
Peningkatan IPM Banten tahun 2021 terjadi pada tiga komponen yaitu umur harapan hidup (UHH) menjadi 70,02 tahun. Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 13,02 tahun, rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 8,93 tahun, dan pengeluaran per kapita (PKP) per tahun sebesar Rp 12 juta.
Laju pertumbuhan ekonomi sendiri mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,44 persen, atau pulih dari kondisi perekonomian tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif -3.38 persen.
“Serta lebih baik dibandingkan perekonomian nasional yang hanya tumbuh 3.51 persen,” ucapnya.
Dia menambahkan, pencapaian persentase penduduk miskin sebesar 6,50 persen atau menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang mencapai 6,63 persen. Angka tersebut masih lebih baik dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 9,71 persen.
Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan sebesar 0,13 poin dibanding kondisi tahun sebelumnya. Penduduk miskin berkurang miskin sebanyak 15.000 orang. Sedangkan pencapaian persentase pengangguran terbuka pada 2021 terealisasi sebesar 8,98 persen.
Angka itu menurun signifikan dari kondisi pengangguran tahun 2020 yang mencapai 10,64 persen atau turun sebesar 1,66 dpersen.