SERPONG – Calon petahanan Pasangan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Pillar Saga Ichsan optimis Kota Tangerang Selatan akan menjadi Kota Peradaban yang makin inovatif kolaboratif juga lestari dengan bonus Sumber Daya Manusia yang dimiliki.
Sebagai kota yang berbeda dengan kota lainnya baik di Banten dan nasional, Kota Tangerang Selatan menjadi wilayah yang memiliki peradaban sendiri, hal ini terlihat dalam peta geografi. Dimana perbatasan wilayah Kota Tangerang adalah diapit oleh wilayah peradaban dan kemajuan.
Pusat pertumbuhan wilayah seperti Jakarta Selatan pada Provinsi DKI Jakarta sedangkan Depok dan Bogor wilayah pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang pusat pertumbuhan Provinsi Banten.
Demikian dikatakan Benyamin Davnie saat menyampaikan pemaparan Visi Misi di hadapan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tangerang Selatan, Minggu (19/05/2024).
Menurut Benyamim, Tangerang Selatan dilihat dalam perspektif strategis apapun baik secara geografis dalam perspektif pertahanan dan ekonomi, budaya juga hukum menempatkan Kota Tangerang Selatan sebagai wilayah yang terkoneksi langsung dan tidak terpisahkan.
“Keunggulan ini, menjadi hal yang harus kita optimalkan dan maksimalkan penanganannya, minim sumber daya alam bukan berarti kita tidak bisa membangun, namun justru tatanan perdaban kita akan bangun dari keunggulan sumber daya manusianya”, terang Benyamin.
Mengacu pada data BPS kalau semenjak berdirinya Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008, jumlah penduduk hanya sekitar 800 ribu jiwa saat ini sudah mencapai lebih dari 1,4 juta jiwa, yang menghuni Kota dengan luas kurang 150 ribu hektar ini.
” BPS akan memprediksi 3 juta lebih manusia bakal menghuni Tangsel pada tahun 2030 dan 4 juta pada tahun 2045 saat bonus emas Indonesia, meski data menunjukan pertumbuhan kita terus mengalami peningkatan pasca pandemi Covid kemarin, namun angka pengangguran terbuka juga masih dalam penanganan yang tidak pernah terhenti,” paparnya.
Benyamin mengakui, ketiadaan sumber daya alam sebagai salah satu aset pembangunan seperti tambang dan luas lahan bukan menjadi alasan bagi pemerintahan mendatang untuk bisa membangun di Tangsel.
” Minim Sumber Daya Alam justru hatus kita optimalkan dalam keunggulan Sumberdaya Manusia, sangat wajar kalau dalam Renca pembangunan kedepan, Tangsel hanya berfokus sebagai Kota Hunian, Pendidikan, Perdagangan dan Kota Jasa. Tidak menyentuh pada Kota Industri dan Pariwisata.” pungkas Benyamin. (*)