TANGERANG – Rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim diteror sekarung ular kobra. Kasus ini akan ditangani Polda Metro Jaya, mengingat lokasi kejadian di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto. Didik mengatakan rumah Wahidin Halim berada di wilayah Pinang, Kota Tangerang, yang merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya.
“Secara administrasi wilayah tersebut masuk ke Provinsi Banten, namun untuk wilayah hukum masuk ke Polda Metro Jaya,” kata Didik, Kamis (26/1/2023).
Dengan demikian, lanjut Didik, penanganan kasus teror pelemparan ular kobra ke rumah Wahidin Halim akan ditangani jajaran Polres Metro Tangerang Kota dan Polda Metro Jaya.
“Untuk wilayah hukum masuk ke Polda Metro Jaya sehingga penanganannya akan dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya,” tutur Didik.
Teror Ular Korba di Rumah Wahidin Halim
Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut perbuatan orang tak dikenal (OTK) yang melempar sekarung kobra ke kediamannya di Pinang, Kota Tangerang, sebagai teror. Wahidin menilai aksi itu cara politik kuno dan dan teror.
“Mengutuk sih nggak, keluarga biasa aja, cuma ini cara politik kuno, konvensional, itu termasuk teror kan,” kata Wahidin Halim saat dihubungi dari Serang, Rabu (25/1/2023).
Perbuatan kedua orang tidak dikenal itu juga ia sebut jahat. Tapi, kejadian-kejadian seperti ini katanya adalah risiko politik.
“Risiko politik, tapi ini jahat banget, cara kuno ini mah,” tegasnya.
Ia juga mengatakan akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Ia juga sudah mendorong pihak keamanan rumah pribadinya untuk melapor.
“Ada keamanan saya yang lapor, lapor, silakan saja,” terangnya.
OTK yang melempar sekarung kobra memang bertepatan dengan rencana kedatangan calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan. Saat acara berlangsung, di sambutan ia menyampaikan doa-doa agar pelaku diberi hidayah.
“Saya kan orangnya kalau diganggu nggak pernah kepikiran, kalau ada orang yang jahil saya nggak pikirin, ada Allah. Dari dulu sikap saya begitu, nggak mau ribut-ribut, tapi di depan Anies saya doain, biar mereka dapat hidayah,” ujarnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (25/1). Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.