JAKARTA – Pemerintah secara resmi menutup siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) untuk wilayah Jabodetabek pada Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB di Kantor Kominfo, Jakarta.
Prosesi dimatikannya siaran TV analog ini dilakukan secara simbolis dengan menekan tombol pada layar yang menampilkan siaran TV analog oleh Menkominfo Johnny G Plate bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan para pejabat lainnya.
Tepat pukul 00.00 WIB, tombol dipencet dan siaran TV analog pun mati, menyisakan siaran TV digital sebagai tanda diberlakukannya siaran TV Digital.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meyakini penghentian siaran TV analog yang telah mengudara 60 tahun lalu tidak akan menimbulkan dinamika.
“Saya yakin penghentian siaran tv analog berjalan sesuai UU dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan penghentian siaran TV analog diterapkan di wilayah-wilayah penyiaran yang telah siap secara teknis. Pemerintah juga meminta televisi swasta penyelenggara multiplexing memenuhi komitmen penyediaan set top box (STB) untuk rumah tangga miskin.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan, analog switch off atau ASO menandakan sejarah baru bagi ekosistem digital di Indonesia.
“Kita mulai dari Jabodetabek untuk Nusantara,” ujar Johnny.
Johnny menyampaikan bahwa di 112 wilayah siaran, telah dibangun 285 infrastruktur multipelxing. Sebanyak 91 infrastruktur diadakan oleh lembaga penyiaran public TVRI bersama Kominfo.
Infrastruktur tersebut menyebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah pelosok yang sebelumnya tidak terjangkau siaran TV analog.
“Di sana lompat langsung ke siaran TV digital tanpa TV analog,” kata dia.
Johnny mengatakan, dengan TV digital masyarakat akan mendapatkan siaran dengan kualitas audio visual lebih baik. Oleh karenanya, Ia berharap dukungan dan kerja sama stakeholder untuk menyukseskan penghentian siaran TV analog.
Dia juga mengatakan migrasi ke TV digital semata untuk kepentingan industri dan masyarakat.
Turut hadir Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo Ismail dan para petinggi stasiun TV nasional.