Rabu, Oktober 16, 2024
BerandaNASIONALBenarkah Bumi Akan Gelap 3 Hari Dimulai dari 8 April 2024? Ini...

Benarkah Bumi Akan Gelap 3 Hari Dimulai dari 8 April 2024? Ini Kata BMKG & BRIN

Jakarta – Beberapa waktu ke belakang beredar kabar bila Bumi akan jadi gelap selama tiga hari dimulai dari 8 April 2024. Apa yang akan terjadi?

Menjawabnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pada 8 April 2024 nanti Bumi akan mengalami fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Fenomena ini memang bisa membuat langit menjadi gelap karena piringan Bulan menutupi Matahari.

Tetapi, hal ini hanya terjadi pada wilayah yang terlewati jalur Totalitas GMT tersebut. Gerhana ini bisa diamati di Amerika Utara, Amerika Selatan, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur.

Gerhana ini akan terjadi selama beberapa jam dengan durasi totalitas selama 4 menit 26 detik yang akan dimulai pada 8 April pukul 15.42 hingga pukul 20.52 waktu setempat.

Karena Indonesia tidak terlewati jalur Totalitas GMT, maka langit gelap tidak akan terjadi di Nusantara. Sehingga BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir.

“Nah Sobat BMKG tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap 3 hari merupakan info yang tidak benar ya!,” tulis BMKG dalam postingan Instagram resminya dikutip Sabtu (30/3/2024).

Bumi Akan Gelap 3 Hari dari 8 April Hoaks!

Usut punya usut, informasi Bumi akan menggelap selama tiga hari tersebar dari sejumlah akun di platform media sosial TikTok. Narasi video menyebutkan bukan karena GMT, pada waktu tersebut Bumi akan melewati Sabuk Foton (Photon Belt).

Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan narasi tersebut adalah informasi yang keliru. Istilah sabuk foton menurutnya tidak dikenal dalam sains dan sudah menyebar beberapa kali.

“Jelas itu hoaks. Hoaks serupa sudah menyebar di Bumi sebelumnya dengan berbagai macam penyebab. Semua alasan penyebab kegelapan Bumi yang disebutkan tidak punya dasar ilmiah,” tuturnya dikutip dari CNN Indonesia.

Memang, Bumi pernah mengalami masa gelap bertahun-tahun di masa lalu. Tetapi bukan karena sabuk foton melainkan tumbukan asteroid pada 66 juta tahun yang lalu dan hingga 100 tahun ke depan tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi.

“Saat ini sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi,” tambahnya.

Terkait dengan GMT pada 8 April mendatang, Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Farahhati Mumtahana menjelaskan bila beberapa wilayah Bumi memang akan menjadi agak gelap. Tetapi dalam waktu singkat terutama ketika GMT mencapai puncak.

Sayangnya sekali lagi fenomena ini tidak bisa dinikmati di Indonesia. Karena hanya melintasi wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular