TANGSEL – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat 70 persen kebakaran di wilayahnya terjadi karena konsleting listrik.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Dohiri Adam usai acara pembinaan ketua Redkar se-Tangsel di Kecamatan Setu, Tangsel pada Selasa (11/6/2024) lalu.
Dohiri mengatakan, pihaknya telah mencatat dari tahun 2019 hingga 2024 adanya kebakaran terjadi karena konsleting listrik.
“Data dari tahun 2019 sampai 2024 data kebakaran itu penyebab nya 70 persen adalah akibat konsleting listrik,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, PLN bakal bekerja sama dengan Damkartan untuk membangun edukasi kepada masyarakat agar kelistrikan ini tidak menjadi penyebab kebakaran.
“Hari ini ketua Redkar nya dulu kita bina tentang kelistrikan supaya bisa mentransformasikan ilmunya kepada anggotanya dan masyarakat,” ujarnya.
Atas permasalahan tersebut, Damkartan Tangsel mempunyai program kepada masyarakat, yaitu door to door dengan menempelkan stiker tentang pencegahan kebakaran.
“Isi dari stiker itu ada kelistrikan, jangan buang puntung rokok sembarangan, jangan bakar sampah sembarangan, kemudian jangan menumpuk colokan listrik, kemudian kalau lagi masak jangan ditinggalin dan juga kita cantumkan nomor darurat damkar,” ungkapnya.
Dengan adanya stiker tersebut, itu merupakan pesan-pesan dalam menjaga kebakaran yang dibuat dalam bentuk stiker yang nanti akan menyebarkan ke seluruh masyarakat.
“Stiker itu akan bermanfaat untuk pengetahuan kepada masyarakat tentang mencegah agar tidak kebakaran, bisa mengetahui apabila terjadi kebakaran langsung kontak nomor Damkar. Kita akan sebar ke seratus ribu warga,” tandasnya. (bm)