SERPONG – Pemerintah Kota Tangerang Selatan lakukan sejumlah program untuk menekan angka stunting. Dimana dari grafik jumlah, angka kelahiran stunting dari tahun 2019 sebesar 15,35 persen menjadi 19,49 persen.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan bahwa program Stunting ini perlu digalakkan. Sehingga diperlukan percepatan penurunan stunting dengan membentuk tim percepatan penurunan stunting tingkat kota, kecamatan dan kelurahan di Kota Tangsel.
“Bahkan RS Serpong Utara kita jadikan RS dengan tematik stunting di Kota Tangsel” ujarnya
Benyamin mengatakan, saat ini Pemerintah dihadapi mengenai prevalensi stunting. Dimana berdasarkan hasil riset dasar tahun 2018, penurunan prevalensi stunting balita di tingkat nasional dari 37,2 persen tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018. Dan diharapkan sesuai dengan perpres nomor 72 tahun 2021, penurunan stunting tahun 2024 dapat menjadi 14 persen.
Sementara di Kota Tangsel sendiri prevalensi stunting mengalami kenaikan 15,39 persen pada tahun 2019 menjadi 19,4 persen pada tahun 2021 dan ditargetkan penurunan stunting sampai dengan tahun 2024 menjadi sebesar 5,9 persen.
“Mudah mudahan ini dapat membantu kita untuk terus menurunkan angka stunting di Kota Tangsel,” tuturnya