TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) dinilai telah berhasil menuntaskan problematika banjir yang seringkali terjadi selama berahun-tahun. Lewat komitmen Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Pemkot Tangerang berhasil menuntaskan pengambangan Sistem Pengendali Banjir untuk menjawab problematika banjir dari hulu ke hilir.
Satu dekade berjalan, Pemkot Tangerang telah membuat berbagai kebijakan strategis, seperti pembangunan turap, drainase, embung, sampai optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus disiapsiagakan di seluruh penjuru wilayah selama musim penghujan. Hal ini dilakukan secara konsisten untuk menjawab problematika banjir. Terlebih, Kota Tangerang termasuk dalam kawasan yang memiliki potensi banjir dengan sangat tinggi, akibat wilayahnya yang berada di dekat aliran sungai-sungai besar, seperti Sungai Cisadane, Kali Angke, Kali Sabi, dan Kali Cirarab.
“Kota Tangerang juga punya masalah soal banjir. Oleh sebab itu, saya berusaha mencari alternatif untuk menyelesaikan permasalahan banjir, namun, sering terkendala masalah administrasi birokrasi yang tumpang tindih. Tapi, saya terus perjuangkan, sampai saat ini mempunyai infrastruktur yang cukup untuk menuntaskan permasalahan banjir di Kota Tangerang,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengutip dari buku “Arief R. Wismansyah: 15 Tahun Pengabdian di Kota Tangerang: Menata dengan Jiwa, Melayani dengan Hati.”
Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga berhasil menjalin kolaborasi yang sinergis dengan berbagai pihak dalam penuntasan banjir di Kota Tangerang. Seperti, Pemkot Tangerang menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengulurkan tenaga dalam mengantisipasi terjadinya banjir. Terbukti, berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Pemkot Tangerang berhasil menurunkan angka luas genangan sekitar 43 sampai 44 hektar setiap tahunnya.
“Kami juga lakukan optimalisasi danau, sungai, dan saluran air, melalui program normalisasi dan turap untuk atasi banjir. Kami mengeruk sampah-sampah dan penyebab saluran air tersumbat, hingga saluran dan wadah air kembali mengalir secara normal. Saya juga menginstruksikan kepada setiap perumahan dan kawasan lingkungan lainnya untuk membangun resapan air, serta Ruang Terbuka Hijau yang memadai,” lanjutnya di buku yang sama
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap berbagai infrastruktur dan partisipasi banyak pihak selama ini dapat terus dioptimalkan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dalam jangka panjang di Kota Tangerang.