KOTA TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menindaklanjuti arahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel untuk dapat mengelola sampah sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperkirakan mencapai 50 kilogram setiap harinya.
“Sesuai surat edaran yang diteruskan ke kita, kita tindaklanjuti, sampah sisa makanan sekitar 50 kilo sampai tapi tidak sampai 100 kilogram,” kata Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Tubagus Aprilliadhi Kesuma Perbangsa, Selasa (21/01/2025).
Tubagus mengatakan, agar memiliki nilai ekonomis, sampah sisa MBG saat ini diolah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) terdekat atau dengan warga yang komunitas lingkungan dan pecinta lingkungan.
“Pengolahan sampah tersebut dapat berupa budidaya maggot, pakan hewan ternak, maupun pembuatan pupuk kompos,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina, membenarkan adanya surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengolah sampah sisa makanan. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan hal tersebut.
“Sisa makanan dijadikan untuk budidaya maggot dan diharapkan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi warga,” kata Nindy, Senin (20/01/2025).
Nindy menambahkan, banyak masyarakat Tangsel yang memanfaatkan sisa limbah organik atau makanan bergizi gratis yang tidak dihabiskan oleh anak-anak peserta didik.
“Selama ini juga warga sudah mengambil sisa makanan buat ternak mereka, dimanfaatkan untuk dijadikan pakan ayam maupun entok peliharaan warga,” tutupnya.
MBG merupakan program unggulan pusat yang bertujuan untuk meningkatkan pemberian gizi anak-anak. (red)
